Content decay adalah kondisi ketika traffic organic dari suatu konten menurun secara bertahap dari waktu ke waktu, meskipun tidak ada perubahan signifikan pada konten tersebut maupun strategi promosi.
Penurunan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
- Informasi yang sudah usang
- Munculnya konten baru yang lebih relevan
- Perubahan algoritma search engine
- Perubahan perilaku pencarian pengguna

Tanda-Tanda Terjadinya Content Decay
Agar bisa menanggulanginya, penting untuk mengenali gejala-gejala content decay. Berikut adalah beberapa indikator utama:
- Penurunan traffic organic secara bertahap selama beberapa bulan terakhir
- Turunnya peringkat kata kunci utama di SERP
- Rasio klik (CTR) yang semakin rendah dari waktu ke waktu
- Berkurangnya backlink alami
- Engagement yang menurun pada halaman tersebut (dwell time, bounce rate, dll.)
Mengapa Content Decay Berbahaya untuk SEO?
Content decay tidak hanya mengurangi jumlah pengunjung ke website, namun memengaruhi juga otoritas domain secara keseluruhan.
Ketika banyak halaman di website mengalami decay, maka kepercayaan Google terhadap webstie juga bisa ikut turun. Ini bisa berdampak buruk pada peringkat halaman lain yang masih aktif.
Selain itu, penurunan kinerja ini juga dapat menyebabkan:
- Konversi yang berkurang
- Menurunnya ROI konten
- Terbuangnya biaya dan waktu yang telah dikeluarkan untuk membuat konten tersebut

Penyebab Utama Content Decay
Memahami akar penyebab adalah langkah awal dalam menanggulangi content decay. Berikut adalah beberapa penyebab yang umum:
Relevansi Konten Menurun
Konten yang dulu relevan bisa menjadi usang karena perkembangan informasi atau tren baru.
Persaingan dari Konten Baru
Website lain mungkin mempublikasikan konten baru dengan struktur lebih baik dan informasi lebih lengkap.
Perubahan Algoritma Google
Google secara rutin memperbarui algoritmanya. Jika konten tidak sesuai dengan standar terbaru, maka peringkatnya bisa turun.
Struktur dan Format Tidak Optimal
Konten yang tidak memenuhi best practice SEO on-page bisa cepat tertinggal. Misalnya, tidak ada heading yang jelas, keyword stuffing, atau user experience yang buruk.
Backlink yang Tidak Berkembang
Konten yang tidak mendapatkan backlink baru dalam jangka waktu lama juga lebih rentan terhadap penurunan peringkat.
Cara Mengidentifikasi Content Decay di Website
Berikut langkah-langkah untuk menganalisis konten yang mengalami penurunan:
Gunakan Google Search Console
Periksa halaman mana yang mengalami penurunan klik dan tayangan dari waktu ke waktu.
Manfaatkan Google Analytics
Lihat traffic trends per halaman dalam kurun waktu 6-12 bulan.
Gunakan Alat SEO seperti Ahrefs atau Semrush
Analisis perubahan peringkat keyword, profile backlink, dan konten pesaing.
Buat Konten Audit Sheet
Kompilasikan semua URL konten, metric traffic, keyword utama, dan backlink dalam satu spreadsheet untuk mempermudah pemantauan.
Strategi Mengatasi Content Decay
Setelah konten yang mengalami decay teridentifikasi, maka dapat memilih beberapa strategi berikut untuk mengembalikannya ke performa optimal:
Perbarui Informasi Secara Menyeluruh
Tambahkan data terbaru, referensi valid, dan perkembangan terkini. Pastikan konten selalu up-to-date.
Tingkatkan Struktur Konten
Gunakan heading yang terstruktur (H1, H2, H3), bullet points, dan paragraf yang mudah dibaca. Sertakan internal link ke halaman relevan lainnya.
Tambahkan Nilai Tambah
Buat konten yang lebih unggul dari pesaing. Bisa berupa studi kasus, video dan grafik.
Optimasi SEO On-Page
Perbarui meta title, meta description, keyword density, dan penggunaan LSI keywords.
Bangun Backlink Baru
Lakukan outreach ke website lain untuk mendapatkan backlink yang relevan. Promosikan konten yang telah diperbarui melalui media sosial.
Gunakan Data Structured Markup
Terapkan schema markup untuk meningkatkan visibilitas konten di hasil pencarian (rich snippet).
Penutup
Dengan melakukan audit, memperbarui konten, dan memperkuat SEO-nya, maka dapat menghidupkan kembali halaman-halaman yang mulai tenggelam di SERP dan mengembalikan traffic organic yang hilang.
Konten bukan hanya soal membuat, tapi juga soal merawat dan meningkatkan performanya seiring waktu.