Menyusun strategi digital marketing yang tepat sasaran bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan.
Salah satu elemen kunci keberhasilan strategi tersebut adalah kesesuaian strategi dengan target audiens. Tanpa pemahaman mendalam tentang siapa audiens kita dan bagaimana mereka berinteraksi dengan brand, seluruh kampanye yang dirancang bisa berakhir sia-sia.
Pentingnya Memahami Target Audiens

Sebelum strategi dirumuskan, analisis mendalam terhadap target audiens adalah langkah awal yang wajib dilakukan. harus memahami:
- Demografi: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan lokasi.
- Psikografi: minat, gaya hidup, kepribadian, dan nilai-nilai hidup.
- Perilaku: kebiasaan belanja, respons terhadap konten, dan keterlibatan dengan brand.
Dengan data diatas, maka nantinya bisa menciptakan persona audience yang mewakili segmen pasar yang dituju.
Penyesuaian Strategi Berdasarkan Tahapan Customer Journey

Setiap pelanggan berada di tahap yang berbeda dalam customer journey. Oleh karena itu, strategi komunikasi dan marketing perlu disesuaikan berdasarkan tahap berikut:
Awareness (Kesadaran)
Pada tahap ini, audiens belum mengenal brand atau produk kita, sehingga strategi yang tepat mencakup penggunaan iklan digital seperti Google Ads, Meta Ads, dan TikTok Ads, kemudian pembuatan konten edukatif di media sosial dan blog, serta optimasi SEO untuk meningkatkan visibilitas di search engine.
Consideration (Pertimbangan)
Di tahap ini, calon pelanggan sudah tertarik dan mulai mencari perbandingan produk atau layanan.
Maka tugas sekarang adalah memperkuat ketertarikan mereka dengan strategi yang tepat, seperti:
- Mengirimkan email marketing berisi informasi yang lebih mendalam mengenai produk/brand.
- Memperlihatkan ulasan produk dan testimoni pelanggan sebagai bukti.
- Menjalankan retargeting ads untuk terus menjaga brand tetap ada di radar mereka.
Semakin lengkap dan meyakinkan informasi yang diberikan, semakin besar peluang mereka memilih.
Conversion (Konversi)
Jika sudah berada di fase ini, calon pelanggan sudah siap mengambil keputusan. Maka di hatap ini, harus mendorong mereka agar segera melakukan aksi dengan strategi yang tepat, seperti:
- Gunakan call to action yang kuat dan jelas.
- Tawarkan promo khusus, diskon terbatas atau bonus menarik untuk memicu.
- Pastikan landing page meyakinkan, informatif, dan mudah dinavigasi.
- Sedikit dorongan di tahap ini bisa menjadi pembeda antara klik dan konversi.
Retention (Retensi)
Setelah pelanggan melakukan pembelian, langkah selanjutnya adalah membangun hubungan jangka panjang agar mereka tetap setia pada brand. Strategi yang bisa diterapkan:
- Menawarkan program loyalitas dengan reward menarik.
Mengirimkan follow-up email serta memberikan layanan pelanggan yang cepat dan responsif. - Menyediakan konten eksklusif khusus bagi pelanggan setia, agar mereka merasa dihargai dan terus terlibat.
- Pelanggan yang puas bukan hanya akan kembali, tapi juga berpotensi menjadi promotor brand nantinya.
- Menawarkan program loyalitas dengan reward menarik.
Mengukur Efektivitas Kesesuaian Strategi dengan Audiens

Menentukan Key Performance Indicators (KPI) di awal sangat penting agar bisa menilai apakah strategi benar-benar sesuai dengan perilaku dan kebutuhan audiens.
Beberapa metrik utama yang perlu diperhatikan antara lain:
- Engagement rate di media sosial untuk melihat seberapa aktif audiens berinteraksi.
- Click-through rate (CTR) dari iklan dan email sebagai indikator ketertarikan.
- Conversion rate untuk mengukur efektivitas kampanye/iklan.
- Customer Satisfaction Score (CSAT) dan Net Promoter Score (NPS) sebagai tolak ukur kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Dengan analisis terhadap KPI, nantinya bisa menyesuaikan strategi agar selalu relevan dengan tujuan.
Penutup
Kunci dari keberhasilan strategi marketing terletak pada sejauh mana rencana menyentuh kebutuhan, perilaku, dan ekspektasi target audiens.
Dengan pendekatan yang tepat dan konsisten, konversi meningkat, loyalitas tumbuh, dan brand semakin dikenal, maka Inilah strategi yang benar-benar selaras dengan target audiens.