Home > Website > Pengertian SSL: Jenis, Cara Kerja & Fungsinya Pada Website

Pengertian SSL: Jenis, Cara Kerja & Fungsinya Pada Website

Untuk pemilik situs web, terutama yang digunakan untuk mendukung bisnis, keamanan data adalah aspek penting yang tidak boleh diabaikan.

Proses transfer data dari browser ke situs web sering kali menjadi sasaran empuk bagi para pelaku kejahatan cyber untuk melancarkan serangannya.

Oleh karena itu, penting bagi para pengembang untuk meningkatkan sistem keamanan situs web mereka. Salah satu cara yang efektif adalah dengan menggunakan SSL yang berfungsi melindungi situs web dari serangan hacker.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu SSL, jenis-jenisnya, cara kerjanya, dan fungsinya dalam website.

Apa itu SSL?

SSL atau Secure Socket Layer merupakan sebuah protokol keamanan yang dirancang untuk melindungi data yang dikirimkan antara pengguna dan server website.

Dengan menggunakan teknologi enkripsi, SSL memastikan bahwa informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, dan data pribadi lainnya tetap aman dari ancaman peretasan.

Apa Itu SSL
Apa Itu SSL. Foto oleh Canva

Website yang menggunakan SSL biasanya ditandai dengan ikon gembok di sebelah URL serta awalan “https://”. Ini menjadi indikator bagi pengguna bahwa website tersebut aman untuk digunakan.

Sejarah SSL

SSL pertama kali diperkenalkan oleh Netscape pada pertengahan 1990-an. SSL mengalami beberapa versi pembaruan, dimulai dari SSL 2.0 hingga SSL 3.0.

Pada akhirnya, SSL digantikan oleh Transport Layer Security (TLS), yang menawarkan keamanan yang lebih kuat. Namun, istilah “SSL” masih umum digunakan untuk menyatakan pada teknologi ini.

Jenis SSL

Jenis SSL
Jenis SSL. Gambar oleh Canva

Ada beberapa jenis SSL yang dapat digunakan, tergantung pada kebutuhan dan tingkat keamanan yang diperlukan.

  1. Domain Validated SSL (DV SSL)

    SSL jenis ini merupakan yang paling dasar dan biasanya digunakan oleh website kecil atau blog pribadi. Sertifikat ini hanya memverifikasi kepemilikan domain tanpa memeriksa informasi perusahaan atau organisasi.

  2. Organization Validated SSL (OV SSL)

    SSL ini menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan DV SSL karena melibatkan verifikasi tambahan terhadap organisasi yang mengajukan sertifikat. Cocok untuk website perusahaan kecil hingga menengah.

  3. Extended Validation SSL (EV SSL)

    EV SSL memberikan tingkat validasi tertinggi. Website dengan sertifikat ini akan menampilkan nama perusahaan di bilah alamat browser, memberikan rasa aman lebih kepada pengguna. Biasanya digunakan oleh perusahaan besar atau platform e-commerce.

  4. Wildcard SSL

    Wildcard SSL memungkinkan Anda untuk melindungi domain utama beserta semua subdomainnya. Ini sangat efektif untuk website dengan struktur subdomain yang kompleks.

  5. Multi-Domain SSL

    Sertifikat ini dirancang untuk melindungi beberapa domain sekaligus. Cocok untuk perusahaan yang memiliki beberapa website di bawah satu manajemen.

  6. Unified Communications Certificate (UCC)

    UCC biasanya digunakan untuk platform Microsoft Exchange atau server komunikasi lainnya. Sertifikat ini mendukung pengamanan beberapa domain dalam satu sertifikat.

Cara Kerja SSL

Cara Kerja SSL
Cara Kerja SSL. Gambar oleh willyws.com

SSL bekerja dengan menggunakan proses enkripsi data sehingga hanya pihak yang berwenang yang dapat mengakses informasi tersebut. Berikut adalah tahapan proses kerja SSL:

  1. Inisiasi Koneksi

    Ketika pengguna mengakses sebuah website, browser akan mengirimkan permintaan ke server untuk memulai koneksi SSL.

  2. Pemberian Sertifikat SSL

    Server akan mengirimkan sertifikat SSL-nya kepada browser. Sertifikat ini berisi kunci publik dan informasi lain yang relevan.

  3. Validasi Sertifikat

    Browser akan memverifikasi sertifikat tersebut untuk memastikan keabsahan dan keamanannya.

  4. Enkripsi Koneksi

    Setelah sertifikat diverifikasi, browser dan server akan menciptakan kunci enkripsi sesi yang digunakan untuk mengamankan data yang dikirimkan selama koneksi berlangsung.

  5. Pengiriman Data Aman

    Semua data yang dikirimkan antara browser dan server akan dienkripsi, sehingga hanya kedua pihak ini yang dapat membaca data tersebut.

Fungsi SSL

Fungsi SSL
Fungsi SSL. Gambar oleh Canva

SSL memiliki beberapa fungsi penting terlebih meningkatkan keamanan. Berikut beberapa fungsi dari website memasang SSL:

  1. Menjamin Keamanan Data

    SSL melindungi data pengguna dari ancaman seperti pencurian identitas dan peretasan dengan mengenkripsi informasi yang dikirim antara server dan browser.

  2. Meningkatkan Kepercayaan Pengguna

    Situs web yang menggunakan SSL menunjukkan komitmen terhadap keamanan, yang dapat meningkatkan kepercayaan pengguna.

  3. Meningkatkan SEO

    Google telah menjadikan SSL sebagai salah satu faktor peringkat dalam algoritma pencariannya. Website dengan HTTPS memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan peringkat lebih tinggi di hasil pencarian.

  4. Mencegah Serangan Hacker

    Dengan SSL, data dienkripsi, yang membuatnya lebih sulit bagi penjahat cyber untuk mencuri informasi. Ini mencegah berbagai jenis serangan seperti man-in-the-middle dan phishing.

  5. Kepatuhan Regulasi

    Beberapa regulasi internasional, seperti GDPR, mengharuskan website untuk menggunakan SSL demi melindungi privasi data pengguna.

Kesimpulan

SSL adalah salah satu teknologi yang wajib dimiliki oleh setiap website yang ingin menjamin keamanan data pengguna, meningkatkan kepercayaan, dan mendapatkan peringkat lebih baik di search engine.

Untuk mendapakan SSL, banyak pilihan layanan seperti Comodo SSL, DigiCert atau penyedian ssl gratis seperti Let’s Encrypt.

Dengan memahami jenis, cara kerja, dan fungsinya, kita dapat memilih sertifikat SSL yang tepat untuk melindungi website dan data pengunjung.